Makalah Kimia Organik
“Asam Karboksilat & Amina”
Disusun Oleh :
ISRAIL (09220150050)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
KATA
PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan
dari berbagai sumber, dan untuk memenuhi salah satu tugas .....
Penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi maupun pihak yang membaca.
Penulis menyadari bahwa tugas ini
sangat jauh dari sempurna, masih banyak kelemahan dan kekurangan. Setiap saran,
kritik, dan komentar yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan tugas ini.
Makassar, Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………………. 4
B. Rumusan masalah …………………………………………….. 5
C. Manfaat ……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Asam Karboksilat …………………………………………….. 6
B. Amina ……………………………………..…………………....... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 20
B. Saran ……………………………………………………………. 20
DAFTAR PUSTAKA …………………….………………………………. 21
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di alam ini banyak terdapat senyawa
asam. Bila suatu gugus hidroksil terikat langsung pada suatu atom karbon dari
gugus karbonil maka akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yaitu gugus
karboksil. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karbosil merupakan asam,
karena dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan
pelepasan proton dan dapat dinetralisasikan dengan basa. Asam-asam organik pada
ummnya lemah dibandingkan dengan asam-asam mineral dan hanya sedikit
berdisosiasi dalam air, tetapi kesanggupannya membentuk garam-garam yang
stabil, bahkan dengan basa lemah natrium bikarbonat, memberikan sifat-sifat
fisika dan kimia yang khas pada senyawa-senyawa itu. Asam organik biasa juga
kita kenal dengan asam karboksilat, contohnya asam formiat (HCOOH) dan asam
asetat (CH3COOH).
Asam-asam
karboksilat bersifat asam lemah karena asam-asam karboksilat sedikit mengurai
di dalam larutan berair. Selain itu,
asam-asam karboksilat ini juga memiliki nilai tetapan disosiasi (Ka) yang
kecil, seperti asam formiat atau asam asetat. Dengan demikian, untuk mengetahui
cara mengidentifikasi senyawa turunan
asam karboksilat berdasarkan test hiroximat maka dibuatlah makalah ini.
Karbon,hydrogen dan oksigen
merupakan unsure yang paling lazim terdapat dalam system kehidupan.Nitrogen
merupakan unsure ke empat.Nitrogen dijumpai dalam protein,dan asam
nukleat,maupun dalam banyak senyawa lain yang terdapat baik dalam tumbuhan
,maupun hewan.dalam bab ini,akan dibahas amina,senyawa organic yang mengandung
atom-atom nitrogen trivalent,yang terikat pada satu atom karbon atau
lebih : R-NH2,R2NH atau R3N.
Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan,dan banyak amina mempunyai
kereaktivan fali.misalnya dua dari stimulant alamiah tubuh dari system saraf
simpatetik (melawan atau melarikan diri)adalah merepinafrina dan epinafrina.
Baik norepinafrina maupun epinafrina adalah dua fenil etil amina.Sejumlah dua
fenil etil amina lain bertindak terhadap reseptor-reseptor simpatetik.Senyawa
senyawa ini dirujuk sebagai amina simpatomimetik karena senyawa senyawa
ini,sampai batas tertentu,meniru kerja faali norepinafrina dan epinafrina.
Sebelum tahun masehi,senyawa efedrina di extrak dari tanaman mahuanjg di
tiongkok dan digunakan sebagai obat.sekarang,senyawa ini merupakan obat peluruh
dahak yang aktiv dalam obat tetes hidung dan obat flu.efedrin menyebabkan
menyusutnya membrane hidung, yang membengkak dan menghampat keluarnya lendir
hidung.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1)
Apakah
senyawa asam karboksilat dan amina itu?
2)
Bagaimana
karateristik dan klasifikasi asam karboksilat dan amina?
3)
Bagaimana
pembuatan asam karboksilat dan amina?
4)
Apa
manfaat dari senyawa asam karboksilat dan amina ?
C.
MANFAAT
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan
mengenai seluk beluk senyawa asam karboksilat dan amina bagi kalangan pelajar
maupun kalangan umum. Sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai
penggolongan senyawa asam karboksilat dan amina dan pemanfaatannya dalam
kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Asam Karboksilat
1.
Pengertian asam karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan
dengan gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam
Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan
karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan
hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer.
Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya
terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02%
dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik
rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan
karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida
yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.
Asam
karboksilat ialah segolongan senyawa organik yang dicirikan oleh gugus
karboksil yaitu nama yang berasal dari nama gugus fungsi karbonil dan
hidroksil. Rumus umum asam karboksilat ialah RCOOH. Asam karboksilat tergolong
asam karena senyawa ini mengion dalam larutan, menghasilkan ion karboksilat dan
proton Banyak asam karboksilat rantai lurus mula-mula dipisahkan dari lemak
sehingga dijuluki juga sebagai asam lemah. Asam propionat yaitu asam dengan
tiga karbon, secara harfiah berarti asam lemak pertama (Yunani : protos = pertama; pion = lemak).
Asam berkarbon empat atau asam butirat diperoleh dari lemak mentega
(Latin:butyrum=mentega)
Anggota
deret asam karboksilat alifatik yang berbobot molekul rendah tidak berwarna dan
mudah menguap. Baunya tajam dan tak sedap. Bau mentega tengik dan bau kaki
kotor ditimbulkan oleh asam butirat. Bau domba disebabkan oleh asam rantai
lurus dengan 6,8 dan 10 karbon (C-6, C-8, C-10). Anggota deret yang lebih
tinggi tidak atsiri, bertitik leleh rendah, dan berwujud padat seperti lilin.
Asam stearate (C-18) diperoleh dari lemak sapi (Yunani:stear=lemak), digunakan untuk membuat lilin murahan. Asam stearat
yang lebih tinggi kurang berbau. Seperti alkohol, asam karboksiolat dapat
membentuk ikatan hidrogen dennga sesamanya. Bahkan dimer (pasangan karboksilat
yang berikatan hidrogen) dapat dijumpai dalam keadaan gas dari asam yang
berbobot molekul rendah. Karena adanya ikatan hidrogen titik didih dan titik
leleh asam karboksilat lebih tinggi dibandingkan senyawa lain yang bobot
molekulnya sama. Semua asam karboksilat aromatik dan asam dikarboksilat adalah
padatan kristal
pada suhu kamar (Wilbraham dan Matta, 1992).
Asam-asam
aromatik mempunyai sifat-sifat keasaman yang serupa dengan asam-asam alifatik.
Asam benzoat (121°C)
merupakan padatan putih yang tetapan disosiasinya hampir sama dengan asam
asetat. Gugus-gugus hidroksil pada asam-asam karboksilat mempunyai beberapa
pengaruh penting terhadap sifat-sifat senyawa-senyawa itu (Usman dkk, 2013).
Kebanyakan
asam yang larut dalam air larut juga larut dalam basa. Asam-asam yang tidak
larut dalam air juga tidak larut dalam basa, karena diubah ke dalam garam-garam
ionik. Asam-asam mempunyai titik-titk didih yang lebih tinggi dari pada yang diramalkan oleh bobot-bobot
molekulnya. Asam asetat, yang mempunyai bobot molekul 60°C, mendidihkan pada suhu 118°C , suhu ini 202°C lebih tinggi daripada titik n-propil alkohol (b.p.98°C) yang mempunyai bobot molekul yang
sama. Penyebab dari hal ini ialah bahwa asam-asam biasanya berada sebagai
dimer, dimana gugus hidroksil dari molekul yang satu terikat pada gugus
karbonil dari molekul yang lain dalam bentuk ikatan hidrogen (Usman dkk, 2013).
2. Struktur
Rumus umum
asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :
R
: Alkil
Ar
: Aril
-COOH
: Gugus karboksil
Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya
gugus fungsi karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan
hidroksil (-OH).
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh :
3. Sifat fisika dan kimia
R Sifat Fisik
Asam karboksilat
- Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
- Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
- Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
- Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
R Sifat Kimia Asam
karboksilat
- Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air. Contoh :
- Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer. Contoh :
- Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida. Contoh :
- Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan. Contoh :
- Reaksi dengan ammonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air. Contoh :
-
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi
membentuk alkana. Contoh :
- Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida. Contoh :
4. Pembuatan
Asam karboksilat
ü Oksidasi
alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam karboksilat. Contoh :
ü Karbonasi
pereaksi Grignard
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat. Contoh :
ü Oksidasi
alkil benzene
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat. Contoh :
ü Hidrolisis
senyawa nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat. Contoh :
5. Kegunaan Asam karboksilat
- Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet).
- Asam asetat digunakan sebagai cuka makan.
Amina
1.
Pengertian
Amina adalah senyawa organic yang
mengandung atom nitrogen trivalent yang mengandung atom nitrogen trivalen yang berkaitan
dengan satu atau dua atau tiga atom karbon, dimana amina juga merupakan suatu
senyawa yang mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR, atau – NH2). Gugusan amino
mengandung nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan
gugusan karbonil). Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen
adalah karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.
Amina adalah turunan organik dari
ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan
oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip
dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. Seperti
alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier. Meski
demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol. Alkohol
diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang
terikat pada karbon yang
mengandung hidroksil., namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus
nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen (Stoker, 1991).
2.
Ciri Khas
Di antara sejumlah golongan senyawa
organic yang memiliki sifat basa, yang terpenting adalah amina. Di samping itu
sejumlah amina memiliki keaktifan faali (fisiologis), misalnya efedrina
berkhasiat sebagai peluruh dahak, meskalina yang dapat mengakibatkan seseorang
berhalusinasi, dan amfetamina yang mempunyai efek stimulant. Kelompok senyawa
alkaloid yang berasal dari tumbuhan secara kimia juga meripakan bagian dari
golongan basa organic amina.
3.
Rumus Umum
Rumus umum untuk senyawa amina adalah :
RNH2 R2NH R3N:
Dimana R dapat berupa alkil atau ari
4.
Struktur
Amina merupakan senyawa organik yang
terpenting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki urutan yang paling penting
dalam senyawa organik, oleh karena itu amina tidak terlepas dari semua unsur
organik yang lain. Oleh karena itu sifat-sifat yang di pelajari dalam senyawa
amina akan sangat membantu dalam memahami aspek kimiawi kelompok alkoid yang
mempunyai peran pentig dalam pembuatan obat-obat sinetik dewasa ini.
5.
Tata Nama
Amina diberi nama dalam beberapa
cara. Biasanya, senyawa tersebut diberikan awalan "amino-" atau
akhiran: ".-Amina" Awalan "N-" menunjukkan substitusi pada
atom nitrogen. Suatu senyawa organik dengan gugus amino beberapa disebut
diamina, triamine, tetraamine dan sebagainya.
Sistematis nama untuk beberapa amina umum:
Amina lebih rendah diberi nama dengan akhiran-amina.
Metilamin
Amina lebih tinggi memiliki awalan amino sebagai
kelompok fungsional.
2-aminopentane
2-aminopentane
(atau kadang-kadang: terpendam-2-il-amina atau pentan-2-amina).
Tata Nama
IUPAC (Sistematik) :
Nama sistematik untuk amina alifatik
primer diberikan dengan cara seperti nama sistematik alkohol, monohidroksi
akhiran –a dalam nama alkana induknya diganti oleh kata amina Contoh :
1.
CH3-CH-CH3,2-propanamina.
│
NH2
NH2
2.
CH3-CH2-CH-CH2-CH3,3-pentanamina.
│
NH¬3
NH¬3
Untuk amina sekunder dan tersier
yang asimetrik (gugus yang terikat pada atom N tidak sama), lazimnya diberi
nama dengan menganggapnya sebagai amina primer yang tersubtitusi pada atom N.
Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa gugus sustituen yang lebih besar dianggap
sebagai amina induk, sedangkan gugus subtituen yang lebih kecil lokasinya
ditunjukkan dengan cara menggunakan awalan N (yang berarti terikat pada atom
N).
Tata Nama
Trivial :
Nama trivial untuk sebagian besar
amina adalah dengan menyebutkan gugus-gugus alkil/aril yang terikat pada atom N
dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus memperhatikan urutan abjad
huruf terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di
belakang nama gugus-gugus tersebut. Contoh :
CH3
│
CH3——NH2 CH — C — NH2
│
CH3——NH2 CH — C — NH2
│
CH3
Metilamina tersier-butilamina
Metilamina tersier-butilamina
6.
Klasifikasi
Amina digolongkan menjadi amina
primer (RNH2), sekunder (R2NH), atau tersier (R3N), tergantung kepada jumlah
atom karbon yang terikat pada atom nitrogen (bukan pada atom karbon, seperti
pada alkohol)
Beberapa (10) Amin Primer (suatu
karbon Terikat kepada N).
CH3
│
CH3-NH2-CH3-C-NH2-NH2
│
CH3
Beberapa
(20) Amin sekunder (Dua Korbon terikat kepadaN)
CH3-NH-CH3-NH-CH3
│
N
│
H
│
N
│
H
Beberapa
(30) Amin Tersier (Tiga karbon Terkait kepada N):
CH
│
CH3 — N — CH3 N
│
CH3 — N — CH3 N
│
CH3 N
CH3 N
│
CH3
CH3
7.
Sifat-Sifat
Amina
a)
Sifat Kimia
§ Kebasaan
Seperti
halnya amonia, semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam
air bersifat basa Contoh :
H
│
│
CH3—N: + H – O- H CH3- N- H + HO
│
H
Metilamonium hidroksida.
[CH3NH3][HO]
Kb = ———————— = 4,37 × 10-4
[CH3NH2]
Harga pKb untuk CH3NH2= - log Kb =
3,36
Untuk
menelaah kebasaan suatu amina, sering kali digunakan acuan tetapan ionisasi
konjugatnya (Ka). Untuk asam konjugat dari CH3NH2 yaitu CH3NH3+ harga tetapan
ionisasi asamnya adalah :
CH3NH3+ CH3NH2 + H+
[CH3NH2][H+]
Ka = = 4,37x10
[CH3NH3+]
Harga pKa untuk CH3NH3+ =
-log Ka = 10,64
Harga
pKa dan pKb untuk pasangan asam basa konjugat dinyatakan dengan persamaan: pKa
+ pKb =1
§
Reaksi Amina dngan Asam
Amina
yang larut maupun yang tidak larut dalam air dapat bereaksi dengan asam dan
menghasylkan garam yang larut dalam air. Contoh :
(CH3CH2)2NH + HCl →
(CH3CH2)2NH2+Cl-
dietilamonium klorida.
b)
Sifat Fisik
Contoh :
HH
││
││
ROH—:OR R2NH —:NR2¨
kcal/mol 3kcal/mol
Titik
didih dari amina yang mengandung suatu ikatan N—H adalah ditengah-tengah antara
alkana (tidak ada ikatan hidrogen) dan alcohol (ikatan alcohol kuat).
CH3CH2CH3 CH3CH2NH2 CH3CH2OH,
propana Etilamina Etanol.
Berat rumus : 44,45,46
Titik didh (°C): -42,17,78,5
Titik
didih dari amina yang tidak mengandung ikatan N—H, jadi tidak mempunyai ikatan
hidrogen, lebih rendah dari amina yang mempunyai ikatan hidrogen.
8. Reaksi-Reaksi Amina
v Reaksi Amina
dengan Asam Nitrit
1)
Amina alifatik primer dengan HNO2 menghasilkanalkohol
disertai pembebasan gas N2 menurut persamaan reaksi di bawah ini :
CH3-CH-NH2 +
HNO2→ CH3-CH-OH + N2 + H2O
││
CH3CH3
Isopropilamina
(amina 1°) isopropil alkohol (alkohol 2°).
2)
Amina alifatik/aromatik sekunder dengan HNO2
menghasilkan senyawa N-nitrosoamina yang mengandung unsur N-N=O
Contoh :
H N=O
N + HNO2 → N
+ H2O
CH3 CH3
N-metilanilina
N-metilnitrosoanilina
3) Amina
alifatik/aromatik dengan HNO2 memberikan hasil reaksi yang ditentukkan oleh
jenus amina tersier yang digunakan. Pada amina alifatik/aromatik tersier
reaksinya dengan HNO2 mengakibatkan terjadinya sustitusi cincin aromatik oleh
gugus –NO seperti contoh dibawah ini :
CH3CH2
N + HNO2 → N
+ H2O
CH3 CH3
N,N-dietilanilina
p-nitroso –N,N- dimetilanilina.
4) Amina
aromatik primer jika direaksikan dengan HNO2 pada suhu 0°C menghasilkan garam
diazonium. Contoh: :
NH2+HNO2+HCl N= : Cl + 2H2O
Anilina benzenadiaazonium klorida.
v Reaksi Amina
dengan Asam
Contoh :
(CH3CH2)2NH + HCl (CH3CH2)2NH+Cl-
Dietilamonium klorida
9. Pembuatan Amina
Ada dua jalan umum untuk pembentukan amina yaitu
subtitusi dan reduksi.
1.
Reaksi Subtitusi dari Alkil Halida
Ammonia dan mengandung pasangan
elektron sunyi pada atom nitrogen, oleh sebab itu, senyawa itu dapatbertindak
sebagai nukleofil dalm reaksi subtitusi nukleofilik dari alkil halida. Reaksi
dengan amonia menghasilkan garam dari amin primer. Bila garam amina ini
direaksikan dengan basa akan dibebaskan amina bebas.
Reaksi alkil halida dengan amina dan
bukan amonia akan menghasilkan amin sekunder, tersier, atau garam amonium
kuarterner, tergantung pada amina yang digunakan.
CH3CH2Br + CH3CH2 CH3CH2NH2CH3 Br - - OH CH3CH2NH2CH3
10 amina 20 amina
+
CH3CH2Br + (CH3)2 NH CH3CH2NH2 (CH3)2 Br - - OH
20 amina
CH3CH2N(CH3)2
30 amina
CH3CH2Br + (CH3)3 N CH3CH2N(CH3)2
2.
Reaksi Reduksi dari Senyawa Nitrogen lain
Reduksi dari
amida atau nitril dengan litium aluminium hidrida atau dengan gas hidrogen
(hidrogenasi katalitik) menghasilkan amina. Dengan amida, amin primer,
sekunder, atau tersier bisa didapat, tergantung kepada jumlah substitusi pada
amida nitrogen.
Amida yang disubtitusi
CH3CH2CH2 —C N CH3CH2CH2- CH2NH2
Nitril 1°amina.
10. Penggunaan
amina dalam sintesis
Sintesis senyawa yang mengandung nitrogen mendapatkan
perhatian khusus dari para ahli kimia organik yang berkecimpung dalam
farmakologi dan ilmu pngetahuan biologis lainnya, karena banyak biomolekul yang
mengandung nirogen. Sebagian besar yang digunakan untuk mensintesis senyawa
nitrogen dari amina telah dibahas dalam buku lain.
Banyak reaksi amina adalah hasil serangan nukleofilik oleh elektron
menyendiri dari nitrogen amina. Reaksi substitusi suatu amina dengan alkil
halida adalah suatu contoh dari amina yang bertindak sebagai suatu nukleofil.
Amina dapat juga digunakan sebagai nukleofil dalam reaksi substitusi asil
nukleofilik. Jika derivat asam karboksilat merupakan reagensia karbonilnya,
maka diperoleh amida sebagai produk. Jika reaksi karbonil berupa aldehid
atau keton, produknya dalah imina (dari amina primer, RNH2)
atau suatu enamina (dari suatu amina sekunder, R2NH).
-NR3+OH-)
merupakan suatu teknik sintetik lain. Eliminasi Hofmann dari amonium kuarter
hidroksida, lebih berguna sebagai suatu alat analitis dari pada suatu alat
sintetik, karena dihasilkan campuran alkena. (juga, suatu reaksi eliminasi
alkil halida merupakan jalur yang lebih mudah menuju alkena di laboratorium).
Bahkan spektroskopi nmr telah lebih bayak digunakan sebgai suatu alat bantu
dalam suatu struktur dari pada eliminasi Hofmann. Di pihak lain,pengubahan
suatu arilamina menjadi garam diazonium yang disusul reaksi substitusi, sangat
berguna dalam sitesis organik, dan untuk memeriksa tipe senyawa yang
mudah diperoleh dari garam arildiazonium.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
ü asam
karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu
istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil
ü Sifat asam
karboksilat antara lain dapat di netralisasi oleh basa, asam karboksilat ini
juga bersifat asam lemah yang Ka dari HCOOH hanya 1,8 . 10-4 dan Ka
dari CH3COOH hanya sekitar 1,8 . 10-5. Salah satu turunan asam
karboksilat adalah ester, yang sifatnya harum.
ü Derivat asam karboksilat merupakan turunan asam karboksilat, dimana
ditinjau dari strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus
–OH dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR.
ü Derivat asam karboksilat ialah senyawa yang menghasilkan asam karboksilat
apabila dihidrolisis
ü Reaktivitas
turunan asam karboksilat ditentukan oleh kebasaan gugus perginya. Basa yang
lemah bersifat lebih elektronegatif, selain itu kecil kemungkinannya
menyumbangkan elektronnya pada karbon karbonil levat efek resonansi
ü Asam
karboksilat ditambah alkohol akan menghasilkan ester hal ini dapat ditandai
juga dari aroma yang dihasilkan.
ü Amina adalah
turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen
telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril.
B.
Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti
tentang reaksi senyawa hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu
buku tetapi dari buku lain kita juga bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan
untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen
dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan. tetapi pada
keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA
http://leochemistryeducation12unsri.blogspot.co.id/2013/10/artikel-asam-karboksilat-amida-dan.html
(diakses senin, 7/12/15)
http://yukeagustin.blogspot.co.id/2015/05/derivat-asam-karboksilat.html
(diakses
senin, 7/12/15)
http://domas09.blogspot.co.id/2013/02/makalah-kimia-organik-amina.html
(diakses senin, 7/12/15)
http://yukeagustin.blogspot.co.id/2015/05/derivat-asam-karboksilat.html
(diakses senin, 7/12/15)